RANGKUMAN JURNAL COMPUTER VISION, JARINGAN SARAF TIRUAN DAN ROBOTIKA



TUGAS KECERDASAN BUATAN
MEMBUAT RANGKUMAN JURNAL COMPUTER VISION, JARINGAN SARAF TIRUAN DAN ROBOTIKA
Diusulkan untuk memenuhi tugas kelompok mata kuliah
 Kecerdasan Buatan



Diusulkan Oleh :

                                    1.         Tomi Herdiawan                   065115351
2.         M. Lutfi Sopyan                    065115379
3.         Fadilah Zikri                          065115
4.         Dani Rucma Rianto              065115367

Kelas   :  K
PROGRAM STUDI ILMU KOMPUTER
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS PAKUAN BOGOR
2017


PEPER/JURNAL

COMPUTER VISION, ROBOTIKA DAN JARINGAN SARAF TIRUAN
TUGAS KECERDASAN BUATAN


1.1. Computer Vision
a.      Penulis
Jurnal Penulis  : Prof.Dr.Soepomo Janturan Umbulharjo.
Pakultas           : Teknik Informatika, Universitas Ahmad Dahlan
b.      Latar Belakang
   Pembelajaran computer vision pada materi edge based tentang deteksi tepi (edge detection) bagi sebagian mahasiswa materi yang sukar dipahami. Berdasarkan data kuisioner yang diperoleh dari 13 mahasiswa yang pernah mengambil mata kuliah computer vision, dapat diperoleh prosentase penilaian mata kuliah computer vision pada materi deteksi tepi (edge detection) bahwa 13,46% mahasiswa paham akan materi, dan 86,53% mahasiswa sukar memahami materi pada deteksi tepi (edge detection), terutama dalam proses perubahan antara citra asli dengan hasil citra yang telah dilakukan proses filtering. Hasil data nilai tugas diperoleh dari 78 mahasiswa, 55% mendapatkan nilai < 60. Penelitian ini bertujuan untuk membangun alat bantu pembelajaran mata kuliah computer vision pada materi edge based segmentasi citra berbasis multimedia yang diharapkan dapat membantu mahasiswa dalam memahami materi deteksi tepi (edge detection) dan mahasiswa dapat menerapkan proses perubahan antara citra asli dengan hasil citra yang telah dilakukan proses filtering.
  Hasil penelitian ini adalah aplikasi multimedia sebagai alat bantu pembelajaran mata kuliah computer vision pada materi edge based segmentasi citra. Berdasarkan hasil pengujian yang telah dilakukan dengan menggunakan Black Box Test dan Alpha Test menunjukkan bahwa aplikasi pembelajaran ini dapat membantu proses pembelajaran mahasiswa dan dapat digunakan sebagai alat bantu pembelajaran mata kuliah computer vision pada materi edge based segmentasi citra.

c.       Metode
1.      Metode Study Literature
Metode ini digunakan dengan cara membaca buku-buku literature/referensi yang berkaitan dengan computer vision seperti diktat computer vision serta mempelajari laporan-laporan dan buku-buku lain yang berkaitan dengan penelitian.
2.      Metode Wawancara
Merupakan Metode yang dilakukan dengan cara tanya jawab langsung kepada bapak Murinto, S.Si, M.Kom selaku dosen pengampu mata kuliah computer vision. Metode ini dilakukan untuk memastikan bahwa data yang diperoleh materi edge based tentang deteksi tepi (edege detection) segmentasi citra pada mata kuliah computer vision benar-benar sesuai dengan fakta yang ada.
3.      Metode Observasi
Merupakan metode pengamatan secara langsung dengan membagikan kuisioner kepada mahasiswa yang pernah atau sedang mengambil mata kuliah computer vision. Metode ini dilakukan untuk memastikan bahwa data yang diperoleh tentang materi deteksi tepi (edge detection) pada mata kuliah computer vision benar-benar sesuai dengan fakta yang ada.
4.      Analisis Sitem
Tahap analisis sistem merupakan tahap yang sangat penting, karena kesalahanpada tahap ini akan memyebabkan kesalahan pada tahap penelitian selanjutnya. Analisis system yang dilakukan meliputi pemilihan materi, penentuan pemakai (user), dan indikator. Ketiga kegiatan ini harus dilakukan secara bersamaan karena masing-masing tidak dapat berdiri sendiri. Topik yang dipilih dalam penelitian ini adalah alat bantu pembelajaran mata kuliah computer vision pada materi edge-based segmentasi citra berbasis multimedia yang terdiri dari materi pengertian deteksi tepi (edge detection), tahapan deteksi tepi, dan klasifikasi deteksi tepi.
5.      Perancangan Sistem
Tahap perancangan sistem merupakan kelanjutan dari analisis kebutuhansistem sehingga data yang akan dibuat dapat disusun dengan mudah, dan tepat pada sasaran yang telah ditetapkan sebelum menyusun suatu aplikasi. Langkah yang harus dilakukan adalah dengan membuat rancangan aplikasi terhadap permasalahan yang dibahas dengan harapan agar pembuatan aplikasi tidak meluas dari pokok permasalahan.
Langkah-langkah yang perlu dilakukan adalah sebagai berikut:
1) Perancangan Konsep
2) Perancangan Isi
3) Perancangan Naskah
4) Perancangan Grafik
      d.   Bahasa Pemograman
Dalam jurnal ini yang bertemakan tentang Alat Bantu Pembelajaran Mata Kuliah Computer Vision Pada Materi Edge Segmentasi Citra Berbasis Multimedia yang di sajikan dengan bahasa pemograman python dan dasar-dasar Macromedia Flash 8  hingga hingga menggunakan sebuah aplikasi gabungan untuk pengolahan citra sebagai perhintungan akmulasinya secara sekuensial, dan selain macromedia flash 8 dalam pembuatan jurnal ini, banyaknya juga pemograman yang mesti harus diketahui seperti python, matalb, macromedia flash 8 dan lain-lain yang menjadi kebutuhannya.
Penelitian lain dengan judul "implementasi multimedia sebagai alat bantu pembelajaran materi stereo and shape analysis pada mata kuliah computer vision" oleh Febri Sukma Armanda, membahas tentang proyeksi gambar stereo dan shape analisys bentuk dalam sebuah gambar, dengan menggunakan software Macromedia Flash 8. Dalam penelitian ini penyampaian materi dilakukan dengan sebatas memvisualisasikan bentuk obyek citra, sehingga perlu dikembangkan lagi dengan simulasi agar setiap proses dapat dilihat dengan jelas mencakup semua komponen yang dibutuhkan oleh user.
Berdasarkan data kuisioner yang diperoleh dari 13 mahasiswa yang pernah mengambil mata kuliah computer vision, dapat diperoleh presentase penilaian mata kuliah computer vision pada materi deteksi tepi (edge detection) bahwa 13,46% mahasiswa paham akan materi, dan 86,53% mahasiswa sukar memahami materi pada deteksi tepi (edge detection).
2.1. Robotika
a.      Penulis
Jurnal Penulis  : Umi Nurkolifah, Yuliza S.T.M.T.
Pakultas           : Teknik Informatika, Universitas Mercu Buana.
b.      Latar Belakang
Perkembangan Ilmu pengetahuan dan teknologi saat ini sangatlah pesat, terutama di bidang teknologi elektronika mempengaruhi kehidupan masyarakat untuk melangkah lebih maju, praktis dan simple. Pada prinsipnya tujuan penciptaan robot adalah untuk mempermudah pekerjaan manusia, apalagi kemajuan zaman menuntut pekerjaan manusia yang efektif dan efisien. Dalam urusan membersihkan rumah terkadang seseorang terlalu mengabaikan karena lelah bekerja. Untuk itu dibuatlah robot/alat pembersih lantai otomatis agar memudahkan ibu rumah tangga dalam membersihkan lantai. Robot pembersih ini bergerak secara otomatis dengan arduino sebagai otak robot. Robot ini bergerak maju sampai bertemu halangan berupa tembok maka robot/ alat ini akan berbelok ke kiri otomasis sebesar 90 derajat untuk menghindari halangan dan terus membersihkan lantai yang belum di bersihkan, sehingga robot ini sangat cocok digunakan untuk para ibu rumah tangga yang tidak mempunyai waktu untuk membersihkan rumah. Dari hasil pengujian yang telah dilakukan bahwa robot pembersih ini dapat bekerja dengan baik. Bergerak maju mengunakan motor DC dan mengepel lantai menggunakan sikat yang dikendalikan oleh motor DC. Sensor Ultrasonik yang terpasang pada depan robot berfungsi sebagai penentu jarak. Robot ini dapat mempermudah pekerjaan ibu rumah tangga.
Perkembangan Ilmu pengetahuan dan teknologi dewasa ini sangat pesat, terutama di bidang teknologi elektronika mempengaruhi kehidupan masyarakat untuk melangkah lebih maju, praktis dan simple. Otomatis robot sangat dibutuhkan dalam kehidupan ini, apalagi kemajuan zaman menuntut pekerjaan manusia yang efektif dan efisien. Pada perkembangannya sekarang ini telah banyak di ciptakannya berbagai macam robot salah satunya ialah robot.
Menghindari halangan di depannya sendiri tanpa bantuan remote control atau campur tangan manusia. Ukuran robot ini juga relativ kecil cocok ditempatkan di dalam rumah dan tidak memakan banyak tempat. Dengan menggunakan sensor ultrasonic maka robot dapat menghindari halangan yang berada di depannya. Melihat bahwa terlalu banyak pekerjaan rumah tangga yang harus di kerjakan dan kurangnya waktu untuk mengerjakan semuanya maka penulis ingin menciptakan suatu robot yang mana nantinya robot ini dapat digunakan untuk mempersingkat waktu terutama dalam hal bidang kebersihan lantai. Dimana robot ini mengacu pada beberapa alasan diantaranya dapatmembantu membersihkan lantai rumah dan mempemudah pekerjaan manusia terutama dalam bidang kebersihan. Pada penelitian ini akan dirancang robot pembersih lantai, dimana robot ini di rancang dengan bentuk seperti mobil yang di bawahnya terdapat busa pengepel. Robot ini di bentuk sedemikian rupa agar dapat membersihkan secara maksimal dan mempermudah penempatannya. Robot ini bergerak secara otomatis dengan sensor ultasonik sebagai system control. Motor DC digunakan sebagai pengerak robot serta menambahkan push button tombol untuk mengatur data jarak dan motor pada pengepel dan menampilkan data (pengaturan) tersebut pada layar LCD
(liquid Cristal Display).

c.       Metode
Dalam perancangannya, pembersih lantai otomatis ini menggunakan Arduino UNO sebagai dasar utamanya, sehingga diperlukan sebuah modul Arduino UNO untuk menjadi otak dasarnya. Perancangan perangkat keras ini dilakukan untuk mewujudkan terciptanya sebuah
Pembersih lantai otomatis yang simple dan dapat di operasikan dengan sensor ultrasonik. Adapun system alat yang dibuat dan dirancang sesuai blok diagram. Pembahasan dititik beratkan pada perancangan alat yang dibuat berdasarkan pemikiran dan mengacu pada sumber yang berhubung dengan alat. Berikut adalah blog diagram system elektrikal pada alat
pembersih lantai. Gambar 8 Diagram Blok Rangkaian.
       Dalam pembuatan sebuah robot tentunya tidak terlepas dari adanya system elektrikal. Oleh karena itu untukmendapatkan sistem elektrikal sesuai kebutuhan makan perlu dilakuakn perancangan. Adapun perancangan disini adalah pembuatan regulator, pemasangan motor DC, penempatan motor driver, pemasangan sensor ultrasonic, pengaturan tombol dan penampilan pada LCD. Berikut adalah perancangan elektrikal yang dibuat menggunakan proteus isis 7 profesional.
Image Metode Rancangan
2.3 Bahasa Pemograman
Pemograman robot pada umumnya dilakukan ditahap akhir, setelah perancangan mekanik dan elektrik terselesaikan. Karena dalam proses pemograman pada umumnya programmer melakukan dengan cara uji coba alat. Sehingga untuk melakukanya komponen perangkat robot harus dapat dioprasikan. Fungsi dari robot ini adalah robot untuk membersihkan permukaan lantai yang kotor menjadi bersih. Dalam perancangan
program ini robot akan bergerak maju untuk membersihkan lantai, jika robot menemukan halangan di depannya yang berjarak ≤ 15 maka robot akan berbelok ke kiri sebesar 90derajat, maju dan berbelok lagi kekiri sebesar 90derajat. Berikut adalah gambar pemograman pada robot dengan program arduino Uno.
Bahasa pemograman yang digunakan melainkan dengan software microcontroller AVR dan bahasanya bisa menggunakan berbagai bahasa robotic, seperti C++, C#, C dan sebagainya yang berkaitan dengan hardware, dan ini menjadi salah satu untuk menggerakan kinerja sistem robotika yang digunakan maupun yang dikembangkan oleh para praktisi yang mempunyai ahli dalam bidang robotika.






                       








Image Code Pemograman Arduino
3.1. Jaringan Saraf Tiruan
a.      Penulis
Jurnal Penulis  : Prof.Dr.Soepomo Janturan Umbulharjo.
Pakultas           : Teknik Informatika, Universitas Ahmad Dahlan


b.      Latar belakang
Pembelajaran Jaringan Saraf Tiruan materi metode Hopfield bagi sebagian mahasiswa dirasa sulit untuk dipahami terutama dalam menyelesaikan permasalahan perhitungan dengan metode jaringan Hopfield dan algoritma Hopfield. Prestasi belajar mahasiswa sering diindikasikan dengan permasalahan belajar dalam memahami materi. Kegiatan belajar di dalam kelas dengan lisan, tulisan bahkan slide powerpoint dapat menyebabkan pembelajaran menjadi kurang menarik dan cenderung membosankan.
Penelitian ini bertujuan untuk membantu dalam kegiatan perkuliahan jaringan saraf tiruan. Dengan adanya media pembelajaran berbasis multimedia ini diharapkan mahasiswa dapat lebih aktif dalam kegiatanbelajar khususnya mengenai materi metode Hopfield. Subjek dalam penelitian ini adalah aplikasi multimedia sebagai media pembelajaran Jaringan Saraf Tiruan metode Hopfield yang sesuai dengan SAP mata kuliah Jaringan Saraf Tiruan. Metode penelitian ini dilaksanakan dengan mengidentifikasikan permasalahan, pengumpulan data melalui Studi literatur, kuisioner dan wawancara. Aplikasi disusun dengan prosedur yang mencakup analisis user, analisis kebutuhan user, analisis kebutuhan sistem, merancang konsep, merancang isi, merancang naskah, merancang grafik, memproduksi sistem, dan pengujian sistem.
Hasil penelitian ini adalah aplikasi multimedia sebagai Media Pembelajaran Jaringan Saraf Tiruan Metode Hopfield. Aplikasi telah diuji coba menggunakan black box test dan alpha test. Berdasarkan hasil uji coba tersebut dapat disimpulkan bahwa aplikasi pembelajaran ini dapat digunakan sebagai alat bantu pembelajaran Jaringan Saraf Tiruan Metode Hopfield.
c.       Metode
Metode ini disajiken lumayan rumit (complicated) yang memberikan sebuah arsitektur jaringan Hopfield di metode jaringan saraf tiruan, Pada gambar 1, terlihat bahwa semua unit input dihubungkan dengan semua unit output, meskipun dengan bobot yang berbeda-beda. Tidak ada unit yang dihubungkan dengan unit input lainnya.
Model diskrit jaringan Hopfield dalam bobot sinaptik menggunakan vektor biner dimensi n atau dapat dituliskan a . Model ini barisi n neural dan jaringan terdiri dari n(n-1) interkoneksi dua jalur model jaringan Hopfield secara metematis dapat disajikan dalam bentuk matriks simetris NxN dengan diagonal utamanya bernilai 0. Pemberian nilai 0 pada diagonal utama dimaksudkan agar setiap neuron tidak memberi input pada dirinya sendiri. Dengan demikian jaringan Hopfield merupakan suatu jaringan dengan bobot simetrik bahwa :

Arsitektur Jaringan Hopfield
d.      Bahasa Pemograman
Jaringan saraf tiruan adalah salah satu cabang dari ilmu kecerdasan buatan yang merupapkan alat untuk memecah masalah bersifat pengujian sejaca teoretikal, ditambah dengan proyek yang diarahkan ke penyelesaian secara praktis dan simulasi dan disini disuguhkan dengan menggunakan macromedia flash CS 5 dan menyambungkannya dengan bahasa pemograman matlab 7.4.0, dan jaringan saraf tiruanpun tidak halnya menggunakan bahasa pemograman seperti yang dibahas, melainkan bisa dengan C++ backpropagation dan JST C/C++.
Gambar 2.Tampilan Halaman Menu Utama
Hasil penelitian lain yang dilakukam oleh Fitri Rahmawati tentang “Media Pembelajaran Jaringan Saraf Tiruan Matari Perceptron”. Dalam penelitianya membahas media pembelajaran Jaringan Saraf Tiruan mengenai materi perceptron, Menggunakan
software Macromedia Flash CS 5. Dimana pada pembahasan penelitian hanya terfokus kepada materi perceptron, yang merupakan salah satu dari materi pembelajaran pada mata kuliah jaringan sarf tiruan. Aplikasi tersebut sudah interaktif namun dirasa masih kurang karena belum terdapat simulasi yang dapat menambah pemahaman user.


DAFTAR PUSTAKA

Jurnal Jaringan Saraf Tiruan, Sarjana Teknik Informatika Universitas Ahmad Dahlan Program Studi Teknik Informatika Prof.Dr.Soepomo, S.H, Janturan, Umbulhardjo, Yogyakarta 55164.
Jurnal Computer Vision, Sarjana Teknik Informatika Universitas Ahmad Dahlan Program Studi Teknik Informatika Prof.Dr.Soepomo, S.H, Janturan, Umbulhardjo, Yogyakarta 55164.
Jurnal Robotika Sarjana Teknologi Elektro Universitas Marcu Buana Program Studi Teknik Informatika Yuliza, S.T.M.T, Umi Nurkholifah JL. Meruya Selatan, Jakarta Barat.
  


Komentar

Postingan populer dari blog ini

OPEN GL DEV C++ LOGO PERTAMINA

MEMBUAT WEBSITE INTERFACE RUMAH SAKIT PART 2

OPEN GL DEV C++ LOGO MARBORO